Kekhasan Skenario Sinetron
Dialam membuat
skenario sinetron itu tidaklah mudah. Banyak hal- hal yang harus diperhatikan
saat pembuatan skenario. Berikut ini beberapa kekhasan tayangan sinetron yang
perlu di ketahui oleh seorang penulis sinetron :
1.
Faktor Waktu
Penulis
skenario sinetron terbatas soal waktu. Karena program drama di tv mempunyai
batas- batas waktu tertentu untuk menampilkan sinetronnya. Ada program drama
yang berdurasi 30 menit, 60 menit, 90 menit, bahkan ada yang mencapai 120
menit.
Yang
perlu di perhatikan oleh penuis skenario adalah bagaimana membuat skenario
dengan jangka waktu itu tapi menghasilkan drama yang menarik bagi penonton.
2.
Faktor Jeda Iklan
(commercial break )
Faktor
jeda iklan ini adalah faktor yang
mendasar untuk membedakan skenario sinetron dan skeario film. Di saat menonton
film tidak di ganggu dengan jeda waktu sedangkan saat menonton sinetron selalu
di ganggu dengan beberapa jeda iklan.
Berikut
ini adalah presentase durasi antara durasi isis cerita dan durasi spot iklan
dan jumlah jeda setiap progam yang berlaku.
no
|
Durasi program
|
Isi cerita
|
Spot iklan
|
Jeda iklan
|
1
|
Durasi 30 menit
|
26 menit
|
4 menit
|
4 kali
|
2
|
Durasi 60 menit
|
48 menit
|
12 menit
|
6 kali
|
3
|
Durasi 90 menit
|
78 menit
|
12 menit
|
11 kali
|
4
|
Durasi 120 menit
|
100 menit
|
20 menit
|
13 kali
|
3.
Faktor Pembabakan
Karena
adanya faktor iklan maka dalam penulisan skenario perlu diadakannya pembabakan
atau pergantian latar atau setting.
Lalu
bagaimana caranya agar kita mengetahui menghitung durasi cerita anda ? caranya
dengan menggunakan stopwatch.
Perlunya
menghitung durasi cerita adalah supa dramatisir cerita yang sudah tersusun, dan
tidak berantakan meski di penggal
penggal untuk jeda iklan.
4.
Faktor Akhir yang
Menggantung
Apakah
yang dimaksud akhir yang menggantung ? Menurut adrian saputra (2005:4) akhir
yang menggantung adalah adegan akhir dalam suatu babak sebelum jeda
iklan.adegan ini harus di buat agar para penonton penasaran dengan alur cerita
selanjutnya. Akhir yang menggantung harus di akhiri dengan freeze frame pada wajah tokoh utama, entah pemeran antagonis maupun
protagonis.
Bagaimana Membuat Konsep Cerita ?
Konsep cerita adalah ide cerita yang
sudah mendapatkan beberapa pertimbangan bentuk cerita seorang penulis serta
tuntutan komersialnya.
1.
Darimana Datangnya Ide
cerita?
Biasanya seorang penulis skenario
membuat cerita berdasarkan hal- hal seperti berikut :
a.
Pengalaman
Pribadi Penulis
Maksud dari pengalaman pribadi adalah
penulis menceritakan pengalaman yang pernah mereka lalui di masa yang lampau.
Lalu mereka tuliskan menjadi sebuah cerita entah pengalaman menarik, pengalaman
gembira maupun pengalaman sedih yang dulu pernah mereka alami.
b.
Imajinasi
Penulis
Ide cerita juga bisa terbentuk dari
imajinasi penlisnya. Pastinya imajinasi itu muncul perasaannya tersentuh dari
suatu masalah yang dialaminya baik secara langsung maupun tidak langsung.
c.
Berdasarkan
Literatur Lain ( adaptasi )
Maksudnya seorang penulis membuat
ceritanya berdasarkan dari karya lain seperti dati novel, majalah, artikel dll.
Nah sekarang kita akan membahas
permasalahan utama pada saat penulis menyiapkan sinetron yang di ambil dari
karya lain.
I.
Definisi
Konsep Adaptasi
Beberapa konsep yang berbeda yang
diambil dari sebuah cerita lalu pengambilan cerita dari materi asli tersebut
bisa sebagian dari cerita atau keseluruhan dari cerita. Banyaknya bagian yang
diambil tergantung penulis mempublikasikan karyanya yang diambil dari karya
lain.
II.
Perubahan
yang Dibuat oleh Penulis
Pada saat pembuatan cerita penulis hatus
membuat perubahan pada cerita tersebut. Memng kadang- kadang karya asli dapat
langsung dapat di buat menjadi skenario sinetron, tapi kadang- kadang ada
bagian- bagian yang harus disesuaikan dengan teknik penulis sinetron. Misalnya
narasi sering kali harus dipanjangkan, dipendekan, atau diubah menjadi bentuk
lain.
a)
Memendekan
Materi
Memendekan materi dari cerita asli, jauh
lebih mudah dibandingkan harus memanjangkan materi cerita asli.
Memendekan materi dapat dilakukan
dengan:
·
Menghpus adegan
·
Memotong plot
·
Memotong karakter
b)
Memadatkan
adegan
Yang harus dilakukan adalah menulis apa
yang pemirsa harapkan untuk dilihat, karakter dan adegan apa yang paling
populer.
c)
Translasi
Translasi adalah materi yang ditulis
dari suatu bentuk literatur menjadi presentasi tayangan televisi.
Ada beberapa macam translasi:
·
Translasi menjadi
dialog
·
Translasi menjadi
narasi
·
Translsi menjadi sound
affect dan musik
·
Translasi menjadi set,
kostum, dan action
d)
Memanjangkan
adegan
Penulis kadang harus memanjangkan materi
yang mereka kerjakan, walaupun ada beberapa halangan untuk memanjangkan cerita.
Kadang penulis haru memunculksn beberapa adegan untuk menyampaikan informsi
yang belum ada di karya lain.
2. Mengagas
Konsep Cerita
Ini ada beberapa yang bisa membantu
dalam menciptakan konsep yang produktif:
a. Konsep
harus dibuat sedemikian rupa agar unik dan terfokus. Konsep tersebut dapat
dideskripsikan dalam sebuah atau dua kalimat.
b. Konsep
adalah keseluruhan permasalahan yang ada pada cerita. Keseluruhan cerita ini
harus jelas dan dapat dipercaya.
c. Karakter
yang ada harus dimotivasi secara kuat dalam memajukan cerita.
d. Konflik-
konflik harus ditunjukan dengan jelas yang bertujuan untuk memajukan cerita.
Di
dalam sebuah sinetron tidak hanya ada satu jenis sinetron tetapi dapat berbagai
macam jenis sinetron. Seperti :
a.
Drama
Seri
Drama seri adalah suatu tipe drama yang
menggunakan karakter yang sama tapi berbeda cerita di setiap episodenya.
b.
Drama
Serial
Drama serial adalah suatu tipe drama
yang mempunyai karakter yang sama dan yang episode episode yang panjang.
Drama serial dapat dibagi menjadi :
·
Drama serial mingguan
·
Drama serial harian
c.
Film
Televisi
Film televisi dapat di sebut juga dengan
FTV adaah tipe drama yang karakter dan ceritanya berbeda di setiap episodenya.
d.
Mini
Seri
Mini seri adalah drama seri di televisi
yang terdiri ataas beberapa episode saja.
Elemen- Elemen Dalam Membuat Konsep Cerita
Biasanya elemen-
elemen dalam membuat sebuah konsep cerita terdapat :
1. Karakter
atau Tokoh
Apakah yang dimaksud karakter ? karakter
adalah sifat yang harus dimainkan dalam suatu cerita. Ketika berbicara tentang
karakter pasti ada hubungannya dengan konflik atau alurnya dan semua saling
mempengaruhi satu sama lain.
a.
Menciptakan
Karakter
Tantangan untuk seorang penulis adalah
bagaimana supaya karakter terlihat hidup dan nyata. Penciptaan karakter ini
dibagi menjadi dua tahap. Pertama, penulis harus bisa menghadirkan karakter
dalam cerita dan bisa menjelaskan orang seperti apakah karakter yang
diciptakan. Kedua, penulis harus bisa menggambarkan karekter ciptaan kepada
pemirsa.
b.
Menyusun
Sebuah Karakter
Langkah awal dalam menyusun karakter
adalah harus membayangkan bagaimana karakter yang akan dibuat. Karakter yang di
buat juga harus memiliki kebiasaan, pembawaan atau temperamen yang bakan
mengontrol bagaimana dirinya bersikap terhadap suatu situasi.
c.
Hubungan
Antar Karakter dengan Plot
Hubungan antar karakter dan plot harus
ada sejak alur tercipta. Maksudnya sejak dibuatnya cerita, plot dan karakter
itu sudah di fikirkan matang- matang.
d.
Golongan-
golongan Karakter
·
Karakter
Utama
Karakter utama adalah karakter yang
menjadi pusat perhatian dari pemirsa dan mampu mengambilo perhatian terbanyak
dari pemirsa. Karakter utama juga paling banyak aksinya dalan sebuah drama.
·
Karakter
Pendukung
Karakter pendukung adalah orang yang
menciptakan situasi dalam sebuah cerita dan yang memancing konflik untuk
karakter pertama.
·
Karakter
Figuran
Karakter ini digunakan untuk melengkapi
dan mengisi sebuah sinetron. Biasanya karakter figuran digunakan pada saat
adegan keramaian di suatu tempat.
e.
Perubahan
Sebuah Karakter
Maksudnya adalah bila seseorang ditentukan
untuk menjadi perang antagonis tetapi dia tidak bisa menguasai sifat tersebut,
maka orang tersebut di ubah gerak- gerik, suara bahkan sifatnya agar dapat
menguasai sebagai tokoh antagonis.
f.
Sumber
Pemikiran Penyusunan Karakter
Banyak karakter yang diambil dari
kehidupan pribadi penulis, pemikiran- pemikiran, keputusan- keputusan,
perasaan, dan seterusnya.
g.
Lagkah-
langkah Dalam Pembuatan Karakter
·
Cari ide utama karakter
kita
·
Buatlah motivasi dasar
karakter kita
·
Temukan aspek
kepribadian lain
h.
Menampakan
Karakter
Maksudnya adalah penulis telah
menampakan karakter kepada pemirsa bahwa karakter yang dia buat telah maksimal.
2. Alur
Cerita atau Plot
a.
Menentukan
Plot
Plot yang bagus adalah hal yang paling
penting agara penonton tetap tertarik terhadap cerita yang kita buat.
Plot atau alur adalah pola dasar dari
kejadian- kejadianyang membangun aksi yang penting dalam sebuah drama.
b.
Elemen-
Elemen Plot
·
Keputusan oleh Sebuah
Karakter
Keputusan- keputusan yang dibuat
karakter kita akan menentukan arah cerita dan mendukung pembuatan plot.
Perubahan- perubahan ini dapat menarik perhatian penonron.
·
Perjuangan Karakter
Mencapai Tujuannya
Dalam kata lain karakter- karakter yang
dibuat harus berjuang untuk mencapai tujuannya.
·
Desain Dasar Sebuah
Plot.
Pola pembuatan plot terdapat dalam semua
jenis skenario. Dalam pola ini terdapat 4 langkah dasar:
i.
Situasi Pembukaan
ii.
Komplikasi
iii.
Krisis Akhir atau
Klimaks
iv.
Penyelesaian
c.
Memperbaiki
Plot
Pengalaman yang dirasakan penulis adalah
ketika plot yang berjalan lancar tiba- tiba menemukan kebuntutan atau bergenti
sama sekali. Maka penulis harus segera memperbaiki kesalah pada plot tersebut.
d.
Beberapa
Jenis Plot
·
Plot maju
·
Plot mundur
·
Plot campuran
3. Konflik
Biasanya dalam sebuah sinetron terdapat
konflik. Menurut Ismiati (2002:7) Konflik ini adalah hal yang penting untuk
menarik perhatian paraa penonton. Konflik dalam sebuah cerita dapat bervariasi
tekanannya dan dapat muncul dalam berbagai bentuk.
a.
Tipe-
Tipe Konflik
·
Konflik seseorang
melawan seseorang
·
Konflik seseorang
melawan kelompok
·
Konflik kelompok
melawan kelompok
·
Konflik seseorang atau
kelompok melawan binatang
·
Konflik cinta yang
tidak bisa bersatu karena perbedaan status
b.
Penyampaian
Konflik
Tujuan penulis dalam menulis skenario
sinetron adalah menarik sebanyak mungkin emosi penonton.
Perlengkapan Menulis skenario sinetron
Dalam membuat
skenario sinetron , memerlukan 4 alat bekerja, yaitu:
a. Lokasi untuk
menentukan gambar yang akan di buat.
b. Penggambaran menjelaskan
apa yang di ambil bagian dalam gambar. Ada beberapa jenis penggambaran. Masing-
masing memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan ini disebut juga dengan gaya
bahasa.
·
Gaya bahasa
menceritakan sebuah cerita
·
Gaya bahasa menampakkan
karakter
·
Gaya bahasa menciptakan
mood
c. Percakapan
menentukan apa yang diucapkan atau di katakan karakter.
d. Adegan
unit-unit aksi yang bergerak maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar