Minggu, 27 April 2014

Tugas Kepariwisataan Tempat Wisata diluar Jakarta






 




Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat or now better known by the name of Yogyakarta Palace is the center of Javanese, that is in the Special Region Yogykarta (Daerah Istimewa Yogyakarta). At this place tourists can learn and see directly on how the Javanese culture continues to live and be preserved. Yogyakarta Palace was built by Pangeran Mangkubumi (Prince Mangkubumi )in 1755.
Visiting Yogyakarta Palace will provide both valuable and memorable experience. There are many things that can be seen at Yogyakarta Palace, ranging from the activity of servants in the palace who are doing the job or to see properties collection of the palace. Collections are kept in glass boxes that are spread various rooms ranging from ceramics and glassware, weapons, photographs, miniatures and replicas, to various kinds of batik and its deorama of the making process. Furthermore, tourists can also enjoy the art performances with different schedules each day. The show starts from the human puppet, macapat, puppet show, shadow puppets, and dances. To enjoy art performances, tourists do not need to pay additional costs. If you come on Tuesday Wage, you can watch Jemparingan or archery competition in Mataraman in Kemandhungan Kidul (South Kemandhungan). Jemparingan is conducted for the heritage of Sri Sultan HB X. The uniqueness of this jemparingan is that every participant must wear Javanese traditional clothing and archery in a sitting position.

Kamis, 10 April 2014

TUGAS KEPARIWISATAAN KUNJUNGAN MUSEUM



PUPPET MUSEUM

since the Dutch era, precisely since 14 August 1936 this building has been set as a monument.
after independence the building was handed over to the Indonesian culture and institutions made ​​in the Old Jakarta Museum, and in 1975 on the set as a puppet museum.
This building was constracted in 1912 adopting Neo-Renaissance style. It has became Puppet Museum since 1975. There is a grave of the Batavia Founder, Jan Pieterzoon Coen in the museum (died in 1629)

DEWI LISTYANA
1SA01
112613292



Rabu, 02 April 2014

TUGAS SOFTSKILL KEPARIWISATAAN PART 11



Friends, look !
This is profil my motivator ..
Nama                          : M. Abdee Ivanka
Tempat tanggal lahir   : Jakarta, 05 oktober 1989
Pekerjaan                     : karyawan
Cita- cita                      : Musisi
Hobby                         : ciptain lagu, bermusik, dan main gitar
Alamat                                    : Jln. Kemanggisan raya palmerah, Jakarta barat
Motivasi hidup dia       : meraih mimpi walaupun terkadang mimpi itu tinggi, tetap teguh dalam
satu jalan yaitu ambisi mengejar impian, bila  perlu belilah mimpi itu  berapapun harganya dengan berusaha keras, teliti, dan optimis yakin suatu saat bakal mendapatkan keringat kesuksesan.
Motivasi dia buat saya : tetap tersenyum apapun yang terjadi dalam penyesalan hidup, memang di
                                      Ibaratkan nasi telah menjadi bubur. Tetapi cobalah bagaimana kita
  mengolah bubur itu kembali jadi lebih nikmat untuk di makan, jadi     intinya
  walaupun penyesalan telah terjadi tapi berusahalah buat bangkit dan
  bersinar untuk kembali membuang rasa sesal dengan menjalani hal- hal
  yang lebih pasti sebelum sesal kembali datang.
Mengapa saya memilih dia menjadi motivator saya ?
1.  1.   Karena perjuangan hidup dia , walaupun dia menjalani hidup sendirian ( tanpa suport orang tua, dengan kata lain ibunya telah meninggal ) dia tetap berjuang demi apa yang dia inginkan.
di sisi lain saya yang memiliki orang tua, belum bisa berjuang untuk mendapatkan apa yang saya inginkan.
2.2.  Karena dia sangat pintar dalam bermusik, segala macam alat musik dapat dia mainkan. Karir- karirnya dalam membuat lagu membuat saya sangat ingin mengetahui musik. Dia telah memberi saya banyak pengetahuan tengtang musik 

DEWI LISTYANA
1SA01
12613292

TUGAS KEPARIWISATAAN PART 10





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Dimasa modern sekarang ini kesadaran menanam pohon tidak bisa ditolerir,tidak memandang usia. Banyak anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dalam proses peralihan menuju kedewasaan , untuk melestarikan lingkungan dan tidak menyepelekannya.
Membimbing anak untuk melestarikan lingkungan perlu di lakukan sejak dini, karena hal tersebut dapat mendidik anak agar selalu menjaga lingkungan dan tidak merusak tumbuhan yang ada di sekitar.
Membawa anak ke tempat wisata yang berguna seperti Kebun Raya Bogor juga dapat mendidik anak agar mereka tahu baha tumbuhan itu sangat penting. Pohon mrupakan paru- paru bumi. Tanpa adanya pohon kita tidak bisa hidup karena pohon merupakan sumbernya oksigen. Pohon juga memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia, itulah sebabnya mengapa kita harus menanam pohon.
Di Kebun Raya Bogor kita dapat menyadari bahwa menanam pohon itu sangat penting. Selain itu kita juga mendapatkan wawasan tentang menanam tumbuhan. Kebun Raya Bogor mengajak pengunjung yang sebagiannya adalah pelajar untuk selalu menanam pohon. Selain itu lingkungan Kebun Raya Bogor yang bersih dan bebas dari sampah membuat para pengunjung nyaman bila berasa disana. Menanam pohon itu tidak rugi, karena kita akan mendapatkan manfaatnya bila pohon itu tumbuh. Kebun Raya Bogor juga mendidik para pengunjung untuk selalu menjaga lingkungan.

1.2  RUMUSAN MASALAH

·         Mengapa menanam pohon sangat penting ?
·         Untuk apa kita pergi ke Kebun Raya Bogor ?
·         Apa pengaruh Kebun Raya Bogor terhadap pengunjung ?


1.3  TUJUAN PENELITIAN

·         Untuk mengetahui manfaatnya pergi ke Kebun Raya Bogor
·         Untuk mengetahui pentingnya Kebun Raya Bogor
·         Untuk mengajak siswa siswi untuk menanam pohon


1.4  MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah agar menyadari bahwa menanam pohon itu sangat penting. Tidak hanya untuk kalangan muda saja yang menanam pohon, tapi kalangan tua pun harus menyadari kalau menanam pohon itu sangat penting.

1.5  METODE PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode wawancara kepada pelajar dan metode pustaka.
1.6  SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I
·         Latar belakang
·         Rumusan masalah
·         Tujuan penelitian
·         Manfaat penelitian
·         Metode penelitian
·         Sistematika penulisan

BAB II
·         Definisi
1.      Definisi pengaruh
2.      Definisi kebun raya bogor
3.      Definisi pelajar
·         Peranan Kebun Raya Bogor
·         Sejarah Kebun Raya Bogor
·         Pentingnya Kebun Raya Bogor
·         Jenis- jenis tumbuhan yang ada di kebun raya bogor
       BAB III
·         Hasil penelitian
1.      Data pengunjung
2.      Keadaan tumbuhan
3.      Kebun raya bogor sebagai paru- paru kota
       BAB IV
·         Kesimpulan
·         Saran
       DAFTAR PUSTAKA
       LAMPIRAN



BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 DEFINISI
       2.1.1 DEFINISI PENGARUH
            Menurut N.Poengky ( 2007 ) pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu ( orang, benda ) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

       2.1.2 DEFINISI KEBUN RAYA BOGOR
            Menurut wikipedia Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.

       2.1.3 DEFINISI PELAJAR
            Menurut Silvia AS ( 2009 ) pelajar adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara kelompok atau perorangan. Pelajar juga disebut murid atau siswa. Ketika kita bicara mengenai pelajar maka fikiran kita akan tertuju kepada pelajar di lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah.di lingkungan dasar masalah- masalah yang muncul belum begitu banyak, tetapi ketika memasuki lingkungan sekolah menengah maka banyak sekali masalah- masalah yang muncul karena anak atau pelajar sudah menapaki masa remaja. Pelajar sudah mulai berfikir tentang dirinya, bagaimana keluarganya, teman- teman pergaulannya dsb. Pada masa ini seakan mereka menjadi manusia dewasa yang bisa segalanya dan terkadang tidak memikirkan akibatnya. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh keluarga dan tentu saja pihak sekolah.
       Contoh kecil misalnya ketika menuju sekolah, seorang membawa beban emosional tertentu, mungkin masalah pribadi atau nmasalah keluarga yang berpotensi menghalanginya masuk sekolah. Jadi, kalau di sekolah dia tidak mendapatkan pengarahan dan perhatian yang memadahi, bahkan ia di benturkan pada perintah- perintah dan kewajiban- kewajiban yang keras maka ia akan melanggar peraturan sekolah. Biasanya hal itu nampak dalam hal sebagai berikut:
1.      kabur dari sekolah
2.      absen terus- terusan, atau terlambat dari waktu- waktu pelajaran yang telah ditentukan
3.      ketinggalan pelajaran
4.      melakukan pelanggaran di lingkungan sekolah

2.2 PERANAN KEBUN RAYA BOGOR
       Peranan kebun raya bogor :
1.      sebagai tempat konservasi Ex- situ
2.      sebagai sarana penelitian, terutama penelitian tumbuhan
3.      sebagai sarana penunjang pendidikan, dan
4.      sebagai sarana wisata

2.3 SEJARAH KEBUN RAYA BOGOR
Kebun Raya Bogor didirikan oleh Reinwardt pada tahun 1817. Merupakan salah satu taman di Indonesia yang akrab dengan pengunjung karena kenyamanan dan keragaman hayati yang dimilikinya. Kebun Raya Bogor pun menarik karena taman tersebut merupakan warisan budaya bangsa yang perlu untuk dipelajari, dilestarikan, dan dibanggakan, serta memiliki nilai budaya dan estetika yang tinggi hingga saat ini.
 Lanskap menaruh perhatian yang besar terhadaap warisan bangsa ini. Segala yang terdapat di dalamnya, mulai dari pintu masuk (entrance) sampai pada jalur pejalan kaki pun sangat diperhatikan dan mengandung unsur seni (art). Dipadukan dengan bidang ilmu (science) dan dengan mengombinasikan elemen-elemen lanskap alami atau buatan manusia, baik secara horizontal maupun vertikal sehingga tercipta karya lingkungan, yakni Kebun Raya Bogor yang secara fungsional berguna dan secara estetika indah, efektif, serasi, seimbang, teratur dan tertib, sehingga tercapai kepuasan rohani dan jasmaniah manusia dan makhluk hidup yang terdapat di dalamnya. Dengan mempertimbangkan ragam desain, membentuk Kebun Raya Bogor menjadi suatu tatanan lanskap dengan tiga elemen pembentuk, yaitu kanopi atau langit sebagai atap, tajuk-tajuk pohon sebagai dinding dan treking atau jalur pejalan kaki sebagai lantai.
            Gerbang utama (Main Gate) Kebun Raya Bogor boleh jadi merupakan satu sorotan tersendiri yang dapat menarik perhatian para pengunjung. Pada gerbang utama ini terdapat dua patung Ganesha yang melambangkan sumber atau icon ilmu pengetahuan. Selain itu, pagar yang dibuatnya pun sangat kental dengan pola kebaratan. Pagar yang dipasang sedemikian tinggi dengan motif yang ingin ditunjukkan si pembuatnya sangat menandakan kemegahan dan kekokohan. Tidak hanya itu saja. Di welcoming area juga terdapat pusat informasi yang baru saja dibuat. Desainnya kental dengan gaya Arsitektural Belanda dan struktur bangunannya pun menunjukkan kekokohan. Selain itu, perpaduan warna antara putih dengan abu-abu, pintu masuk yang sangat tinggi dan jendela dengan pilar-pilarnya serta dua patung hewan di depan bangunan semakin menunjukkan kemegahan. Welcoming area yang dibuat oleh pihak Kebun Raya Bogor pun sangat terasa. Hal ini ditunjukkan dengan areal yang begitu luas dan multi fungsi. Untuk berkumpul, berfoto bersama teman atau kolega, bahkan sebagai tempat untuk menunggu. Setiap mereka yang berada di areal ini sangat mersakan kenyamanan dan keindahan akan view yang dibentuk pada gerbang utama dan elemen-elemen lanskap yang berada di sekitarnya, seperti pohon-pohon tinggi-besar serta perkerasan dan tangga; access menuju pusat informasi yang membuat pengunjung semakin kerasan berlama-lama di welcoming area sebelum melihat-lihat pemandangan yang lebih indah lagi ketika mereka masuk ke dalam Kebun Raya Bogor.
            Ilmu dari lanskap mudah berubah. Lanskap terkait dengan pengguna, yaitu users dan pemilik. Antara tapak dan pengguna, maka akan terciptalah produk yaitu taman (garden), bentuk dan karakternya. Kebun Raya Bogor memiliki pertamanan yang beragam dan tentunya disertai dengan sejarah atau asal mula pembentukan taman tersebut. Berbagai macam taman yang sengaja dibentuk sebagai taman yang akrab dengan pengunjungnya antara lain Taman Astrid dan Taman Teysman. Yang akan dibahas pada laporan ini yaitu Taman Astrid. Taman Astrid dibangun untuk memperingati kunjungan Putri Astrid dan Pangeran Leopold dari Belgia pada tahun 1929. Jalan Astrid terbagi menjadi dua jalur yang dibatasi oleh bunga tasbih (Canna hybrida) berwarna merah dan kuning dengan daun berwarna cokelat kehitaman yang melambangkan warna bendera negara Belgia. Pohon-pohon Damar yang kokoh dan indah meneduhi kedua tepi jalan yang acapkali disebut juga ”jalan kembar”. Pola yang ditunjukkan ketika pengunjung memasuki jalan Astrid ialah harmonis, geometrik dan simetris tetapi tak kaku dan tak tertutup. Elemen utamanya yakni air (kolam dengan air macurnya) dan kelompok tanaman, dengan repetisi hijau daun dan warna bunga tasbih yang semakin memperkaya penglihatan. Selain meneduhi kedua tepi jalan, pohon damar juga sangat tepat difungsikan di taman Astrid karena pengunjung yang datang sering piknik berada di bawan pohon tersebut. English landsacape garden pun sangat terasa di Taman Astrid, di mana padang rumput yang luas dan kolam yang ada semakin membuat pengunjung merasakan keindahan dan kenyamanan. Karena itulah sebenarnya fungsi taman.
            Presevasi yakni perlindungan untuk lanskap yang paling sensitif dan kritis. Taman Astrid perlu dipreservasi karena taman ini merupakan salah satu sejarah dan warisan budaya. Pun sangat disayangkan jika pemandangan indah dan menarik yang ada di Taman Astrid, seperti repetisi bunga berwarna merah-kuning tidak dijaga dan dipelihara dengan baik. Selain itu, setiap pohon pasti akan mengalami tumbang, tidak hanya di Taman Astrid saja tetapi juga pohon-pohon yang berada di luar Taman Astrid. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para pengunjung dan tentunya mencegah dari kejadian yang tidak diinginkan, maka ketinggian pohon damar dan kekokohannya sangat perlu untuk diperhatikan.
            Tidak hanya lingkungan saja. Keindahan dan kenyamanan pun sangat mempengaruhi jalur jalan. Untuk mencapai suatu tempat dan peruntukan diperlukan access, dan Kebun Raya Bogor sangat memperhatikan access tersebut yakni jalur jalan, baik itu untuk kendaraan, pejalan kaki, maupun treking. Jalur kendaraan yang terdapat di Kebun Raya Bogor di-desain senyaman dan seunik mungkin. Meskipun jalurnya berkelok-kelok, para pengunjung tidak akan merasa bosan karena di sepanjang kiri-kanan jalan, tidak henti-hentinya Kebun Raya Bogor menyuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya. Mulai dari koleksi-koleksi buatannya sampai pada pemandangan alami di luar tapak. Ketika para pengunjung sudah letih, maka tersedia berbagai sarana, seperti tempat duduk yang sengaja disediakan. Atau ketika pengunjung yang ingin mengelilingi Kebun Raya Bogor enggan berjalan, maka Kebun Raya Bogor menyediakan sarana, seperti kendaraan tertentu dengan tarif Rp 10.000,00 yang merupakan salah satu jasa pariwisata yang mampu meningkatkan pendapatan (income) Kebun Raya Bogor. Untuk memudahkan pejalan kaki agar tidak salah jalur, maka signboard menjadi penunjuk jalan yang paling ampuh dan dengan luasnya yang berhektar-hektar, Kebun Raya Bogor sangat memperhatikan itu serta di-desain sedemikian rupa dan disesuaikan dengan karakter lingkungan agar pengunjung dapat memahami.              
            Lalu lintas pedestrian yang bergerak pada bidang dasar sensitif terhadap tekstur permukaan yang akan menentukan jenis lalu lintas dan kecepatannya. Tekstur tertentu tidak saja akan menentukan jenis kelas penggunaannya tetapi juga mempunyai daya tarik. Ragam tekstur seperti kerikil, kerakal, koral merupakan barefoot pada jalur reflexology (geonggang jiap bodo). Lantai pada jalur pejalan kaki di Kebun Raya Bogor ada yang terbuat dari batu gico, batu putih, maupun perkerasan yang berwarna merah. Untuk memasang batu gico yang bermotif dengan pengulangan batu kecil-besar dan penempatannya yang dekat lalu berjauhan, diperlukan kesabaran sehingga benar-benar dapat difungsikan bagi pengunjung sebagai therapy. Pada perkerasan yang berwarna merah, motifnya di-desain dengan repetisi yang begitu unik. Oleh karena itu, beberapa jalur pedestrian memiliki keunikan dan fungsi tertentu yang mampu menjadi sorotan dan tentunya memberikan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 HASIL PENELITIAN
       3.1.1 DATA PENGUNJUNG
              Ketika memasuki hari pasca lebaran hari pertama, masayarakat masih menyerbu sejumlah objek wisata. Salah satunya terpantau di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Hingga tengah hari, rabu 23 september 2009, jumlah pengunjung di kawasan wisata alam bernuansa hutan itu mencapai 20 ribu orang.
              Jumlah pengunjung naik, baik di bandingkan hari pertama lebaran tahun 2009 maupun lebaran tahun sebelumnya. Bahkah di banding hari yang sama pada tahun yang sebelumnya, kenaikanya mencapai 100%.
              Tetapi data pengunjung Kebun Raya Bogor pada tahun 2011 menunjukan, jumlah pengunjung di hari pertama lebaran mengalami penurunan sekitar 35% dibandingkan dengan hari pertama lebaran tahun lalu. Pada hari pertama pada tahun 2011 hanya 2.600 pengunjung, sedangkan tahun lalu mencapai 4.225.
              Selama libur lebaran, pengelola Kebun Raya Bogor tak menaikan harga tiket masuk. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp. 10.000, pengunjung memiliki akses tambahan ke museum Goologi. Sementara itu untuk memberikan kenyamanan terhadap pengunjung, pengelola Kebun Raya Bogor menyiagakan lebih dari 100 orang karyawan.

       3.1.2 KEADAAN TUMBUHAN
               Keadaan tumbuhan seperti Pinaceae, Rubiaceae dan Moraceae sangat indah. Namun tak banyak juga pohon-pohon di sana tumbang, yang diduga karna umurnya yang sudah tua. Namun, hal itu tidak mengurangi keindahan tumbuhan yang berada disana.


              
       3.1.3 KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI PARU- PARU KOTA
               Keberadaan Kebun Raya pada saat ini sangatlah penting peranannya. Hal ini dapat dilihat dari fungsinya melindungi tumbuhan-tumbuhan yang sudah mulai langka akibat dari exploitasi hutan yang tidak menghiraukan dampaknya agar terhindar dari ancaman kepunahan, sebagai paru-paru kota serta menurangi dan meminimalisir emisi atau polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor diperkotaan dan dapet menekan terjadinya pemanasan global, dan Kebun Raya pun sekaligus dapat berfungsi sebagai objeg pariwisata.
               Kebun Raya juga dapat berfungsi sebagai bank tumbuhan di indonesia. Indonesia menurut Mustaid memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, kelebih negara kita ada di bidang sumber daya hayati dan harus selalu di upayakan agar tidak hilang dan punah. Peran Kebun Raya, katanya, sebagai pusat konservasi untuk menyelamatan keanekaragaman hayati yang telah punah di alam untuk konservasi dan di kembalikan lagi ke alam.
               Saat ini sudah ada 21 kebun raya di indonesia, namun menurut Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Mustaid Siregar, mengatakan hal ini masih kurang, idealnya indonesia harus memiliki 45 Kebun Raya agar mampu melingkupi sumberdaya hayati tumbuhan.
               Dari semua fungsi tadi fungsi dasar dari pembangunan Kebun Raya adalah sebagai tempat untuk melalukan riset dan konservasi tumbuhan. Hal ini dapat membantu peulihan sumberdaya hayati tumbuhan agar berkelanjutan agar kekayaan sumber daya hayati tumbuhan yang ada di indonesia tetap terjaga kelestarianya dan terlindung dari kerusakan habitatnya.
               Bersandar dari Kebun Raya Bogor, batam pun akan membangun Kebun Raya di daerah Nongsan Batam. Pemerintahan Batam bekerja sama dengan pengelola Kebun Raya Bogor rencana membangun Kebun Raya seluas 87 hektar.
Namun untuk membangun Kebun Raya ini di butuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah pusat maupun pemerintah setempat agar semua ini dapat terlaksana dan juga adanya peran serta masyarakat yang perduli akan keanekaragaman hayati di indonesia yang terancam punah.
               Sementara itu, Kepala Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar mengatakan pembangunan Kebun Raya, tidak hanya di Batam, namun juga di kota lain, seperti Balikpapan, Cibodas, dan Bali.
    


BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
·         Kesadaran manusia tentang pentingnya menanam pohon yang masih minim terutama di kalangan pelajar.
·         Manusia yang masih tidak memperdulikan manfaat dari pohon.
·         Pelajar belum mengetahui pentingnya berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
·         Kebun Raya Bogor sangat berpengaruh untuk mengajak pelajar melnanam pohon.
4.2 SARAN
·         Seharusnya sekolah- sekolah memberikan penyuluhan akan pentingnya menanam pohon.
·         Mengunjungi Kebun Raya Bogor untuk mengetahui beberapa wawasan tentang tumbuhan.
·         Mengadakan penelitian ke Kebun Raya Bogor.