BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Dimasa modern sekarang
ini kesadaran menanam pohon tidak bisa ditolerir,tidak memandang usia. Banyak
anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dalam proses peralihan menuju
kedewasaan , untuk melestarikan lingkungan dan tidak menyepelekannya.
Membimbing anak untuk
melestarikan lingkungan perlu di lakukan sejak dini, karena hal tersebut dapat
mendidik anak agar selalu menjaga lingkungan dan tidak merusak tumbuhan yang
ada di sekitar.
Membawa anak ke tempat
wisata yang berguna seperti Kebun Raya Bogor juga dapat mendidik anak agar
mereka tahu baha tumbuhan itu sangat penting. Pohon mrupakan paru- paru bumi.
Tanpa adanya pohon kita tidak bisa hidup karena pohon merupakan sumbernya
oksigen. Pohon juga memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia, itulah
sebabnya mengapa kita harus menanam pohon.
Di Kebun Raya Bogor
kita dapat menyadari bahwa menanam pohon itu sangat penting. Selain itu kita
juga mendapatkan wawasan tentang menanam tumbuhan. Kebun Raya Bogor mengajak
pengunjung yang sebagiannya adalah pelajar untuk selalu menanam pohon. Selain
itu lingkungan Kebun Raya Bogor yang bersih dan bebas dari sampah membuat para
pengunjung nyaman bila berasa disana. Menanam pohon itu tidak rugi, karena kita
akan mendapatkan manfaatnya bila pohon itu tumbuh. Kebun Raya Bogor juga
mendidik para pengunjung untuk selalu menjaga lingkungan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
·
Mengapa menanam pohon
sangat penting ?
·
Untuk apa kita pergi ke
Kebun Raya Bogor ?
·
Apa pengaruh Kebun Raya
Bogor terhadap pengunjung ?
1.3 TUJUAN
PENELITIAN
·
Untuk mengetahui
manfaatnya pergi ke Kebun Raya Bogor
·
Untuk mengetahui
pentingnya Kebun Raya Bogor
·
Untuk mengajak siswa
siswi untuk menanam pohon
1.4 MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat dari penelitian
ini adalah agar menyadari bahwa menanam pohon itu sangat penting. Tidak hanya
untuk kalangan muda saja yang menanam pohon, tapi kalangan tua pun harus
menyadari kalau menanam pohon itu sangat penting.
1.5 METODE
PENELITIAN
Adapun
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode wawancara
kepada pelajar dan metode pustaka.
1.6 SISTEMATIKA
PENULISAN
BAB
I
·
Latar belakang
·
Rumusan masalah
·
Tujuan penelitian
·
Manfaat penelitian
·
Metode penelitian
·
Sistematika penulisan
BAB
II
·
Definisi
1. Definisi
pengaruh
2. Definisi
kebun raya bogor
3. Definisi
pelajar
·
Peranan Kebun Raya
Bogor
·
Sejarah Kebun Raya
Bogor
·
Pentingnya Kebun Raya
Bogor
·
Jenis- jenis tumbuhan
yang ada di kebun raya bogor
BAB III
·
Hasil penelitian
1. Data
pengunjung
2. Keadaan
tumbuhan
3. Kebun
raya bogor sebagai paru- paru kota
BAB IV
·
Kesimpulan
·
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 DEFINISI
2.1.1 DEFINISI PENGARUH
Menurut N.Poengky (
2007 ) pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu ( orang, benda )
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
2.1.2 DEFINISI KEBUN RAYA BOGOR
Menurut wikipedia Kebun
Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang
terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki
15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
2.1.3 DEFINISI PELAJAR
Menurut Silvia AS (
2009 ) pelajar adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik
secara kelompok atau perorangan. Pelajar juga disebut murid atau siswa. Ketika
kita bicara mengenai pelajar maka fikiran kita akan tertuju kepada pelajar di
lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah.di lingkungan dasar
masalah- masalah yang muncul belum begitu banyak, tetapi ketika memasuki
lingkungan sekolah menengah maka banyak sekali masalah- masalah yang muncul
karena anak atau pelajar sudah menapaki masa remaja. Pelajar sudah mulai
berfikir tentang dirinya, bagaimana keluarganya, teman- teman pergaulannya dsb.
Pada masa ini seakan mereka menjadi manusia dewasa yang bisa segalanya dan
terkadang tidak memikirkan akibatnya. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh
keluarga dan tentu saja pihak sekolah.
Contoh kecil misalnya ketika
menuju sekolah, seorang membawa beban emosional tertentu, mungkin masalah
pribadi atau nmasalah keluarga yang berpotensi menghalanginya masuk sekolah.
Jadi, kalau di sekolah dia tidak mendapatkan pengarahan dan perhatian yang
memadahi, bahkan ia di benturkan pada perintah- perintah dan kewajiban-
kewajiban yang keras maka ia akan melanggar peraturan sekolah. Biasanya hal itu
nampak dalam hal sebagai berikut:
1.
kabur dari sekolah
2.
absen terus- terusan, atau terlambat dari waktu- waktu pelajaran yang
telah ditentukan
3.
ketinggalan pelajaran
4.
melakukan pelanggaran di lingkungan sekolah
2.2 PERANAN KEBUN RAYA BOGOR
Peranan kebun raya bogor :
1.
sebagai tempat konservasi Ex- situ
2.
sebagai sarana penelitian, terutama penelitian tumbuhan
3.
sebagai sarana penunjang pendidikan, dan
4.
sebagai sarana wisata
2.3 SEJARAH KEBUN RAYA
BOGOR
Kebun Raya
Bogor didirikan oleh Reinwardt pada tahun 1817. Merupakan salah satu taman di
Indonesia yang akrab dengan pengunjung karena kenyamanan dan keragaman hayati
yang dimilikinya. Kebun Raya Bogor pun menarik karena taman tersebut merupakan
warisan budaya bangsa yang perlu untuk dipelajari, dilestarikan, dan
dibanggakan, serta memiliki nilai budaya dan estetika yang tinggi hingga saat
ini.
Lanskap menaruh
perhatian yang besar terhadaap warisan bangsa ini. Segala yang terdapat di
dalamnya, mulai dari pintu masuk (entrance) sampai pada jalur pejalan
kaki pun sangat diperhatikan dan mengandung unsur seni (art). Dipadukan
dengan bidang ilmu (science) dan dengan mengombinasikan elemen-elemen
lanskap alami atau buatan manusia, baik secara horizontal maupun vertikal
sehingga tercipta karya lingkungan, yakni Kebun Raya Bogor yang secara
fungsional berguna dan secara estetika indah, efektif, serasi, seimbang,
teratur dan tertib, sehingga tercapai kepuasan rohani dan jasmaniah manusia dan
makhluk hidup yang terdapat di dalamnya. Dengan mempertimbangkan ragam desain,
membentuk Kebun Raya Bogor menjadi suatu tatanan lanskap dengan tiga elemen
pembentuk, yaitu kanopi atau langit sebagai atap, tajuk-tajuk pohon sebagai
dinding dan treking atau jalur pejalan kaki sebagai lantai.
Gerbang utama (Main Gate) Kebun Raya Bogor boleh jadi merupakan satu
sorotan tersendiri yang dapat menarik perhatian para pengunjung. Pada gerbang
utama ini terdapat dua patung Ganesha yang melambangkan sumber atau icon
ilmu pengetahuan. Selain itu, pagar yang dibuatnya pun sangat kental dengan
pola kebaratan. Pagar yang dipasang sedemikian tinggi dengan motif yang ingin
ditunjukkan si pembuatnya sangat menandakan kemegahan dan kekokohan. Tidak
hanya itu saja. Di welcoming area juga terdapat pusat informasi yang baru saja dibuat.
Desainnya kental dengan gaya Arsitektural Belanda dan struktur bangunannya pun
menunjukkan kekokohan. Selain itu, perpaduan warna antara putih dengan abu-abu,
pintu masuk yang sangat tinggi dan jendela dengan pilar-pilarnya serta dua
patung hewan di depan bangunan semakin menunjukkan kemegahan. Welcoming area
yang dibuat oleh pihak Kebun Raya Bogor pun sangat terasa. Hal ini ditunjukkan
dengan areal yang begitu luas dan multi fungsi. Untuk berkumpul, berfoto
bersama teman atau kolega, bahkan sebagai tempat untuk menunggu. Setiap mereka
yang berada di areal ini sangat mersakan kenyamanan dan keindahan akan view
yang dibentuk pada gerbang utama dan elemen-elemen lanskap yang berada di
sekitarnya, seperti pohon-pohon tinggi-besar serta perkerasan dan tangga;
access menuju pusat informasi yang membuat pengunjung semakin kerasan
berlama-lama di welcoming area sebelum melihat-lihat pemandangan yang lebih
indah lagi ketika mereka masuk ke dalam Kebun Raya Bogor.
Ilmu dari lanskap mudah berubah. Lanskap terkait dengan pengguna, yaitu users
dan pemilik. Antara tapak dan pengguna, maka akan terciptalah produk yaitu
taman (garden), bentuk dan karakternya. Kebun Raya Bogor memiliki
pertamanan yang beragam dan tentunya disertai dengan sejarah atau asal mula
pembentukan taman tersebut. Berbagai macam taman yang sengaja dibentuk sebagai
taman yang akrab dengan pengunjungnya antara lain Taman Astrid dan Taman
Teysman. Yang akan dibahas pada laporan ini yaitu Taman Astrid. Taman Astrid
dibangun untuk memperingati kunjungan Putri Astrid dan Pangeran Leopold dari
Belgia pada tahun 1929. Jalan Astrid terbagi menjadi dua jalur yang dibatasi
oleh bunga tasbih (Canna hybrida) berwarna merah dan kuning dengan daun
berwarna cokelat kehitaman yang melambangkan warna bendera negara Belgia.
Pohon-pohon Damar yang kokoh dan indah meneduhi kedua tepi jalan yang acapkali
disebut juga ”jalan kembar”. Pola yang ditunjukkan ketika pengunjung memasuki
jalan Astrid ialah harmonis, geometrik dan simetris tetapi tak kaku dan tak
tertutup. Elemen utamanya yakni air (kolam dengan air macurnya) dan kelompok
tanaman, dengan repetisi hijau daun dan warna bunga tasbih yang semakin
memperkaya penglihatan. Selain meneduhi kedua tepi jalan, pohon damar juga
sangat tepat difungsikan di taman Astrid karena pengunjung yang datang sering
piknik berada di bawan pohon tersebut. English landsacape garden pun
sangat terasa di Taman Astrid, di mana padang rumput yang luas dan kolam yang
ada semakin membuat pengunjung merasakan keindahan dan kenyamanan. Karena
itulah sebenarnya fungsi taman.
Presevasi yakni perlindungan untuk lanskap yang paling sensitif dan kritis.
Taman Astrid perlu dipreservasi karena taman ini merupakan salah satu sejarah
dan warisan budaya. Pun sangat disayangkan jika pemandangan indah dan menarik
yang ada di Taman Astrid, seperti repetisi bunga berwarna merah-kuning tidak
dijaga dan dipelihara dengan baik. Selain itu, setiap pohon pasti akan
mengalami tumbang, tidak hanya di Taman Astrid saja tetapi juga pohon-pohon
yang berada di luar Taman Astrid. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kenyamanan dan keamanan para pengunjung dan tentunya mencegah dari kejadian
yang tidak diinginkan, maka ketinggian pohon damar dan kekokohannya sangat
perlu untuk diperhatikan.
Tidak hanya lingkungan saja. Keindahan dan kenyamanan pun sangat mempengaruhi
jalur jalan. Untuk mencapai suatu tempat dan peruntukan diperlukan access, dan
Kebun Raya Bogor sangat memperhatikan access tersebut yakni jalur jalan, baik
itu untuk kendaraan, pejalan kaki, maupun treking. Jalur kendaraan yang
terdapat di Kebun Raya Bogor di-desain senyaman dan seunik mungkin. Meskipun
jalurnya berkelok-kelok, para pengunjung tidak akan merasa bosan karena di
sepanjang kiri-kanan jalan, tidak henti-hentinya Kebun Raya Bogor menyuguhkan
pemandangan yang luar biasa indahnya. Mulai dari koleksi-koleksi buatannya
sampai pada pemandangan alami di luar tapak. Ketika para pengunjung sudah
letih, maka tersedia berbagai sarana, seperti tempat duduk yang sengaja
disediakan. Atau ketika pengunjung yang ingin mengelilingi Kebun Raya Bogor
enggan berjalan, maka Kebun Raya Bogor menyediakan sarana, seperti kendaraan
tertentu dengan tarif Rp 10.000,00 yang merupakan salah satu jasa pariwisata
yang mampu meningkatkan pendapatan (income) Kebun Raya Bogor. Untuk
memudahkan pejalan kaki agar tidak salah jalur, maka signboard menjadi
penunjuk jalan yang paling ampuh dan dengan luasnya yang berhektar-hektar,
Kebun Raya Bogor sangat memperhatikan itu serta di-desain sedemikian rupa dan
disesuaikan dengan karakter lingkungan agar pengunjung dapat
memahami.
Lalu lintas pedestrian yang bergerak pada bidang dasar sensitif terhadap
tekstur permukaan yang akan menentukan jenis lalu lintas dan kecepatannya.
Tekstur tertentu tidak saja akan menentukan jenis kelas penggunaannya tetapi
juga mempunyai daya tarik. Ragam tekstur seperti kerikil, kerakal, koral
merupakan barefoot pada jalur reflexology (geonggang jiap bodo). Lantai
pada jalur pejalan kaki di Kebun Raya Bogor ada yang terbuat dari batu gico,
batu putih, maupun perkerasan yang berwarna merah. Untuk memasang batu gico
yang bermotif dengan pengulangan batu kecil-besar dan penempatannya yang dekat
lalu berjauhan, diperlukan kesabaran sehingga benar-benar dapat difungsikan
bagi pengunjung sebagai therapy. Pada perkerasan yang berwarna merah,
motifnya di-desain dengan repetisi yang begitu unik. Oleh karena itu, beberapa
jalur pedestrian memiliki keunikan dan fungsi tertentu yang mampu menjadi
sorotan dan tentunya memberikan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjung.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 HASIL PENELITIAN
3.1.1 DATA PENGUNJUNG
Ketika memasuki hari pasca lebaran
hari pertama, masayarakat masih menyerbu sejumlah objek wisata. Salah satunya
terpantau di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Hingga tengah hari, rabu 23
september 2009, jumlah pengunjung di kawasan wisata alam bernuansa hutan itu
mencapai 20 ribu orang.
Jumlah pengunjung naik, baik di
bandingkan hari pertama lebaran tahun 2009 maupun lebaran tahun sebelumnya.
Bahkah di banding hari yang sama pada tahun yang sebelumnya, kenaikanya
mencapai 100%.
Tetapi data pengunjung Kebun Raya
Bogor pada tahun 2011 menunjukan, jumlah pengunjung di hari pertama lebaran
mengalami penurunan sekitar 35% dibandingkan dengan hari pertama lebaran tahun
lalu. Pada hari pertama pada tahun 2011 hanya 2.600 pengunjung, sedangkan tahun
lalu mencapai 4.225.
Selama libur lebaran, pengelola
Kebun Raya Bogor tak menaikan harga tiket masuk. Dengan membayar tiket masuk
seharga Rp. 10.000, pengunjung memiliki akses tambahan ke museum Goologi.
Sementara itu untuk memberikan kenyamanan terhadap pengunjung, pengelola Kebun
Raya Bogor menyiagakan lebih dari 100 orang karyawan.
3.1.2 KEADAAN TUMBUHAN
Keadaan tumbuhan seperti Pinaceae, Rubiaceae dan Moraceae sangat indah. Namun tak banyak
juga pohon-pohon di sana tumbang, yang diduga karna umurnya yang sudah tua.
Namun, hal itu tidak mengurangi keindahan tumbuhan yang berada disana.
3.1.3 KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI PARU- PARU KOTA
Keberadaan Kebun Raya pada saat
ini sangatlah penting peranannya. Hal ini dapat dilihat dari fungsinya
melindungi tumbuhan-tumbuhan yang sudah mulai langka akibat dari exploitasi
hutan yang tidak menghiraukan dampaknya agar terhindar dari ancaman kepunahan,
sebagai paru-paru kota serta menurangi dan meminimalisir emisi atau polusi
udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor diperkotaan dan dapet menekan
terjadinya pemanasan global, dan Kebun Raya pun sekaligus dapat berfungsi
sebagai objeg pariwisata.
Kebun Raya juga dapat berfungsi
sebagai bank tumbuhan di indonesia. Indonesia menurut Mustaid memiliki kekayaan
keanekaragaman hayati, kelebih negara kita ada di bidang sumber daya hayati dan
harus selalu di upayakan agar tidak hilang dan punah. Peran Kebun Raya,
katanya, sebagai pusat konservasi untuk menyelamatan keanekaragaman hayati yang
telah punah di alam untuk konservasi dan di kembalikan lagi ke alam.
Saat ini sudah ada 21 kebun raya
di indonesia, namun menurut Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Bogor-LIPI, Mustaid Siregar, mengatakan hal ini masih kurang, idealnya
indonesia harus memiliki 45 Kebun Raya agar mampu melingkupi sumberdaya hayati
tumbuhan.
Dari semua fungsi tadi fungsi
dasar dari pembangunan Kebun Raya adalah sebagai tempat untuk melalukan riset
dan konservasi tumbuhan. Hal ini dapat membantu peulihan sumberdaya hayati
tumbuhan agar berkelanjutan agar kekayaan sumber daya hayati tumbuhan yang ada di
indonesia tetap terjaga kelestarianya dan terlindung dari kerusakan habitatnya.
Bersandar dari Kebun Raya Bogor,
batam pun akan membangun Kebun Raya di daerah Nongsan Batam. Pemerintahan Batam
bekerja sama dengan pengelola Kebun Raya Bogor rencana membangun Kebun Raya
seluas 87 hektar.
Namun untuk
membangun Kebun Raya ini di butuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah pusat
maupun pemerintah setempat agar semua ini dapat terlaksana dan juga adanya
peran serta masyarakat yang perduli akan keanekaragaman hayati di indonesia
yang terancam punah.
Sementara itu, Kepala Kebun Raya
Bogor Mustaid Siregar mengatakan pembangunan Kebun Raya, tidak hanya di Batam,
namun juga di kota lain, seperti Balikpapan, Cibodas, dan Bali.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
·
Kesadaran manusia
tentang pentingnya menanam pohon yang masih minim terutama di kalangan pelajar.
·
Manusia yang masih
tidak memperdulikan manfaat dari pohon.
·
Pelajar belum
mengetahui pentingnya berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
·
Kebun Raya Bogor sangat
berpengaruh untuk mengajak pelajar melnanam pohon.
4.2 SARAN
·
Seharusnya sekolah-
sekolah memberikan penyuluhan akan pentingnya menanam pohon.
·
Mengunjungi Kebun Raya
Bogor untuk mengetahui beberapa wawasan tentang tumbuhan.
·
Mengadakan penelitian
ke Kebun Raya Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar